JAMUAN KEBANGSAAN - GATHERING LINTAS AGAMA DI RUMAH KEBANGSAAN PANCASILA (RKP)
Diperbarui: 23 Nov 2018

Sebagai bagian dari porgram menjaga kerukunan dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, Rumah Kebangsaan Pancasila menggelar acara Jamuan Makan Kebangsaan - Lintas Agama pada tanggal 12 Mei 2018 yang diselenggarakan di halaman sekertariat Rumah Kebangsaan Pancasila di Cisarua Bogor.
Acara Jamuan Makan Kebangsaan - Lintas Agama ini digagas oleh Bapak Irwan Hasanuddin selaku pendiri dari Rumah Kebangsaan Pancasila. Acara dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama yang umumnya berdomisili di wilayah Bogor. Tokok-tokoh perwakilan agama-agama yang hadir pada waktu itu diantaranya: Bapak KH. Rusli Sidiq tokoh Islam, Bapak Johly Supid tokoh Nasrani, Bapak Nanda tokoh Budha, Bapak Nyoman Pujawan tokoh Hindu dan Bapak Andri Harsono tokoh Khonghucu.
Selain dari tokoh-tokoh lintas agama, acara ini juga dihadiri oleh budayawan sepert Bapak Saiful Amri budayawan Betawi, Bapak Kusumo Priyono Budayawan sekaligus Raja Dongeng Nasional serta juga dihadiri oleh pejabat desa setempat Bapak Dedy Suparman selaku Lurah Jogjogan dan Bapak Endang Sumantri selaku Lurah Cipari.
Dalam acara tersebut Pendiri Rumah Kebangsaan Pancasila menjelaskan tentang bagaimana proses kejadian bangsa Indonesia yang beraneka ragam ini terbentuk dan mencapai kesatuan tekad untuk menjadi satu kesatuan bangsa - Indonesia. Dari itulah pendiri Rumah Kebangsaan Pancasila, Bapak Irwan Hasanuddin mengajak kepada seluruh undangan yang hadir untuk membaca kembali Ikrar Sumpah Pemuda agar tekad dan semangat persatuan yang yang menjadi pengikat terbentuknya bangsa ini tetaplah segar dalam ingatan dan tetaplah menjadi semangat yang mengukuhkan rasa kebangsaan kta.
Puncak dari acara ini adalah jamuan makan bersama yang dimaksudkan untuk menjadi simbolisasi kerukunan bangsa dari Sabang sampai Merauke meskipun diwarnai dengan ragam perbedaan yang bhinneka ada nya. Acara makan bersama ini juga menjadi simbolisasi tentang keharusan bangsa untuk mencapai sejahtera bersama melalui kebersamaan dalam gotong royong yang dijiwai semangat merdeka semua buat semua. Berharap melalui jamuan makan bersama ini dapat dipahami bahwa persatuan yang bulat mutlak yang tidak mengecualikan satu golongan pun dalam bangsa ini adalah kunci dan syarat mutlak bagi tercapainya cita-cita kemerdekaan bangsa ini.
Tanpa terkecuali seluruh tokoh lintas agama yang hadir pun diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan opininya tentang kebangsaan dan penyelenggaraan acara ini. Dan dari paparan yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa seluruh tokoh lintas agama berpandangan bahwa seyogyanya memang segala macam perbedaan yang kita miliki, baik perbedaan suku ataupun agama tidaklah boleh menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu dan bersaudara sebagai sesama anak bangsa. Para tokoh juga menyampaikan harapan bahwa agar acara semacam ini dapat terus diadakan dan bahkan harus terus dapat diperbesar skala penyelenggaraannya.